Amalan yang Lebih Dicintai Umar bin Khattab daripada Shalat Semalam Suntuk, Jangan Gagal Faham Baca Dulu !

Ikhwan June 28, 2018 Add Comment
Namanya Sulaiman bin Abi Khatsmah. Seorang pemuda shaleh di zaman pemerintahan Khalifah Umar bin Khaththab. Diantara kelebihannya adalah rajin beribadah sunnah, utamanya shalat malam. Sulaiman menetap di rumah ibunya yang terletak antara masjid Nabawi dan pasar.

Sebagaimana umumnya manusia biasa, keadaan imannya tak bisa dielakkan dari kondisi pasang surut. Kadang naik, kadang juga turun. Ia juga kurang memperhatikan prioritas amal. Tentang mana yang didahulukan; wajib, sunnah, mubah dan seterusnya.

Karena hal itu, Umar bin Khaththab merasa heran dengan pemuda ini. Hingga pada suatu hari, Umar tidak menemukan Sulaiman bin Abi Khatsmah dalam barisan jamaah shalat Subuh di Masjid Nabawi.




Pagi harinya, Umar beranjak menuju pasar. Dalam perjalanan menuju pasar itu, Khalifah kedua kaum muslimin ini lewat di depan rumah Ummu asy-Syifa, ibunya Sulaiman.

Melihat Ummu asy-Syifa, Umar berhenti. Beliau bertanya, “Aku tidak melihat Sulaiman tadi pagi di Masjid Nabawi saat shalat Subuh berjamaah. Ke manakah dia?”

Ibu Sulaiman menjawab, “Semalam dia shalat malam,” lanjutnya, “kemudian ketiduran.” Sehingga, pungkas sang ibu, “Dia pun tidak menghadiri shalat subuh berjamaah di masjid.”

Mendengar penuturan jujur Ummu asy-Syifa, muka Umar memerah. Ia berkata tegas, “Sungguh,” katanya, “menghadiri shalat Subuh berjamaah di masjid awal waktu,” lanjut sang Umar, “lebih aku cintai daripada shalat sunnah semalam suntuk.”

Rasulullah Saw semasa hidupnya pernah bersabda, “Siapa yang shalat Subuh berjamaah, baginya pahala shalat sunnah semalam suntuk. Siapa yang mengerjakan shalat Isya berjamaah, maka ia seperti mendirikan shalat sunnah setengah malam.”

Maka kemarahan Umar dalam hal ini adalah beralasan. Beliau hendak menegaskan bahwa ada yang harus diprioritaskan. Ada amalan yang kudu didahulukan, ditangguhkan ataupun diakhirkan.

Tentu, konsep besarnya tetap sama: berbuat baik jangan ditunda-tunda. Kita juga diperintahkan untuk bersegera dalam menjalankan amal shaleh. Baik karena ajal yang bisa datang seketika, atau alasan lain karena yang lebih dulu melakukan amal memiliki peluang untuk diteladani sehingga pahalanya akan terus bertambah seiring banyaknya orang yang mengikuti.

Semoga Allah Ta’ala menganugerahkan kepada kita kekuatan untuk bersegera dalam menjalankan amal shaleh. Semoga Allah Ta’ala menguatkan kita untuk selalu mengingat-Nya dalam setiap kondisi. Aamiin.

Source : kisahikmahcom

Lakukan Hari ini karena Esok Tak akan Berarti...Baca sampai selesai!!!

Ikhwan June 28, 2018 Add Comment

Salah satu sifat buruk manusia adalah suka menunda. “Nanti saja saya kerjakan, esok saja saya lakukan.”
Padahal tidak seorang pun yang tau kapan waktunya habis. Tidak ada yang mengerti kapan ajalnya akan tiba. Tak menunggu datangnya penyakit atau umur yang tua. Sewaktu-waktu kematian bisa datang menjemputnya.
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَداً وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ
“Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.” (QS.Luqman:34)
Itulah kenapa sebenarnya kita tak punya waktu lagi untuk menunda amal baik. Belum tentu esok masih ada waktu, belum tentu nanti masih ada kesempatan.
Ingat, sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan hari ini akan diterima oleh Allah swt lalu akan kita dapatkan hasilnya.
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْراً يَرَهُ
“Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS.Al-Zalzalah:7)
Dan ingatlah ! Sebesar apapun yang akan kita berikan nanti (setelah kematian), tidak akan berarti sedikitpun.
فَالْيَوْمَ لَا يُؤْخَذُ مِنكُمْ فِدْيَةٌ وَلَا مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مَأْوَاكُمُ النَّارُ هِيَ مَوْلَاكُمْ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
“Maka pada hari ini tidak akan diterima tebusan dari kamu maupun dari orang-orang kafir. Tempat kamu di neraka. Itulah tempat berlindungmu, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS.Al-Hadid:15)
Mahkamah akhirat tidak seperti pengadilan di dunia yang bisa main sogok atau menebus dengan harta. Sebesar apapun tebusan yang akan diberikan untuk meringankan adzab tidak akan diterima. Allah Berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَمَاتُواْ وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَن يُقْبَلَ مِنْ أَحَدِهِم مِّلْءُ الأرْضِ ذَهَباً وَلَوِ افْتَدَى بِهِ أُوْلَـئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ وَمَا لَهُم مِّن نَّاصِرِينَ
“Sungguh, orang -orang yang kafir dan mati dalam kekafiran, tidak akan diterima (tebusan) dari seseorang di antara mereka sekalipun (berupa) emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya. Mereka itulah orang- orang yang mendapat azab yang pedih dan tidak memperoleh penolong.” (QS.Ali Imran:91)
Bahkan Al-Qur’an pernah menceritakan bahwa para pendosa ingin menebus kesalahannya di dunia dengan anak, istri dan orang-orang yang dicintainya namun semua itu tidak akan merubah apapun jua.
يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِي مِنْ عَذَابِ يَوْمِئِذٍ بِبَنِيهِ – وَصَاحِبَتِهِ وَأَخِيهِ – وَفَصِيلَتِهِ الَّتِي تُؤْويهِ – وَمَن فِي الْأَرْضِ جَمِيعاً ثُمَّ يُنجِيهِ –
كَلَّا إِنَّهَا لَظَى – نَزَّاعَةً لِّلشَّوَى
Pada hari itu, orang yang berdosa ingin sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab dengan anak-anaknya, dan istrinya dan saudaranya, dan keluarga yang melindunginya (di dunia), dan orang-orang di bumi seluruhnya, kemudian mengharapkan (tebusan) itu dapat menyelamatkannya.
Sama sekali tidak! Sungguh, neraka itu api yang bergejolak,yang mengelupaskan kulit kepala. (QS.Al-Ma’arij: 11-16)
Imam Ali bin Abi tholib pernah berkata,
“Hari ini waktunya beramal dan besok adalah hari perhitungan.”
Sayangnya, manusia sering lalai dan lupa. Seakan ia masih punya waktu yang panjang dan akan hidup selamanya.
Dan disaat ajalnya sudah dekat, ia baru sadar dan merintih kepada tuhannya,
حَتَّى إِذَا جَاء أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ – للَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحاً فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِن وَرَائِهِم بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhan-ku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak! Sungguh itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan(QS.Al-Mukminun:99-100)
Tapi apa yang dapat dilakukan?
Waktu beramal telah habis, pintu taubat telah tertutup. Sekarang adalah waktunya untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatan ditemani dengan tabungan amal yang selama ini ditabung.
Mari perbanyak tabungan kita hari ini. Jangan tunda lagi karena hari ini waktunya beramal dan esok adalah waktu perhitungan.
Sumber : www.khazanahalquran.com

Al Samaha, Desa Khusus Wanita di Mesir, Pria Dilarang Masuk,jika berani ini akibatnya!!!

Ikhwan June 28, 2018 Add Comment

 Terletak sekitar 120 kilometer dari kota di Mesir selatan, Al Samaha adalah satu-satunya desa yang didedikasikan untuk para wanita, khususnya para janda, ibu tunggal dan anak-anak.
Pria tidak diijinkan memasuki desa. Jika ada wanita di desa yang sudah menikah, mereka akan disarankan keluar dari Al Samaha, tulis Al Arabiya English Ahad, (28/01/2018).
Ditempati  sekitar 303 ibu tunggal, desa ini terletak di tengah gurun di Edfu, dua jam perjalanan dari Aswan.
Dengan ratusan rumah, sebagian besar penduduknya terpinggirkan oleh masyarakat setelah musibah kematian atau perceraian mereka.
Pada tahun 1998 Kementerian Pertanian Mesir mengembangkan sebuah proyek desa kepada para ibu tunggal dengan menyediakan lahan yang memungkinkan mereka memelihara unggas dan ternak sebagai sumber pendapatan. Termasuk beternak ayam, dan kambing.
Di tempat ini, semua tanaman dapat tumbuh dengan kecuali tebu, dan jika terjadi pelanggaran, wanita tersebut tidak lagi diberi pupuk.
Koordinator proyek tersebut, Hamdi Al-Kashef, mengatakan hanya perempuan dan anak-anak yang boleh tinggal di desa tersebut, dan setiap keluarga menyediakan rumah dan enam hektar lahan pertanian, serta bantuan masyarakat internasional.
Semua keluarga juga dilengkapi dengan perabotan dan keperluan pertanian, serta beberapa pinjaman jangka pendek
“Proyek desa dimulai pada tahun 1998 ketika Kementerian Pertanian memutuskan untuk mengalokasikan dua desa baru kepada perempuan dan janda yang bercerai, ” kata Hamdi Al-Kashef,  kepada Al Arabiya.
Semua keluarga juga dilengkapi dengan perabotan dan keperluan pertanian, serta beberapa pinjaman jangka pendek. Pembangunan rumah bertingkat didanai melalui subsidi pemerintah, dan warganya diperbolehkan melakukan pembayaran secara angsuran.
Hamdi mengatakan saat wanita itu sudah menikah, semua tanah dan rumah akan dikembalikan kepada pemerintah untuk diserahkan ke ibu tunggal lain yang membutuhkan.
Proyek ini bertujuan untuk melestarikan masa depan bagi mereka yang kehilangan anggota keluarga mereka, dan untuk membantu perempuan yang kini menjadi pencari nafkah tunggal untuk anak-anak mereka.
“Proyek ini bertujuan untuk menjaga masa depan orang-orang yang kehilangan keluarga mereka dan untuk mendukung perempuan yang sekarang menjadi satu-satunya harapan anak-anak mereka,” katanya.
Ketua Asosiasi Wanita Selatan di Aswan, Safinaz Ibrahim mengatakan bahwa desa tersebut mewakili kekuatan wanita Mesir yang mampu menanggung beban tugas berat.
“Mereka tinggal di padang pasir di lingkungan yang sangat sulit, tanpa kebutuhan dasar. Tapi mereka bisa melewati semua tantangan ini untuk membesarkan anak-anak mereka, “katanya.*
Sumber : hidayatullah.com

Ini Fakta Sejarah Bangsa Indonesia yang Tersembunyi

Ikhwan June 28, 2018 Add Comment

 Hari Jum’at 9 Ramadlann 1364 H bertepatan dengan 17 Agustus 1945 M, Al Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi mengumumkan kepada Jamaah yang hadir pada Sholat Jum’at di Masjid Kwitang bahwa negara ini telah diproklamirkan Kemerdekaannya.
Habib Ali memerintahkan agar seluruh umat Islam memasang bendera negara Indonesia yang berwarna merah dan putih di rumah dan kampungnya masing masing dan Habib Ali menegaskan agar apa yang di umumkannya pada hari ini diberitahukan kepada yang tidak mengetahuinya.
Kabar tentang pengumuman oleh Habib Ali Kwitang cepat menyebar dikalangan masyarakat Jakarta khususnya para Ulama dan Habaib. Guru Mansur dari Jembatan Lima yang mendengar akan Ma’lumat dari sang guru langsung membuat bendera Merah putih dan langsung dipasang diatas menara Masjidnya. Al Habib Ali bin Husein Al Athas pula tidak ketinggalan ikut memasang bendera merah dan putih di depan kediamannya.
Begitu pula Al Habib Salim bin Jindan memasang bendera di depan rumahnya, sampai-sampai banyak masyarakat yang bertanya kepada Habib Salim, ”Ya Habib Salim gerangan apa dan kenapa bendera warna merah putih kau kibarkan di depan rumahmu ?”
”Apa kalian tak dengar kabar bahwa ini negeri telah merdeka, ketahuilah ini negeri telah merdeka dan lambang dari kemerdekaannya adalah bendera Merah putih ini, sudah kalian jangan banyak tanya lagi, lekas kalian buat bendera merah dan putih lalu pasang dirumah kalian, kalau ada yang tanya, bilang kalau negeri ini sudah Merdeka,“  Habib Salim menjawab.
Karena banyaknya masyarakat Jakarta yang tiba-tiba memasang bendera Merah Putih di rumahnya, membut gusar penjajah Jepang yang masih belum rela menerima kemerdekaan Indonesia. Para tentara Jepang pun diturunkan untuk mengambil bendera Merah Putih dari masyarakat khususnya di kediaman para tokoh.
Tidak ketinggalan penggeledahan dilakukan dirumah Habib Ali Kwitang dan Habib Ali enggan untuk menurunkannya hingga Habib Ali pun ditahan. Begitu Juga kepada Guru Mansur yang diminta menurunkan bendera dari menara Masjid akan tetapi Guru Mansur mempertahankannya hingga diberondongkannya peluru ke menara Masjid, tapi Guru Mansur tetap pada pendiriannya yang pada akhirnya Guru Mansur pun ikut ditahan oleh Jepang.
Pihak Jepang pun kewalahan karena makin banyaknya orang yang ditahan, mengakibatkan tidak cukupnya ruang tahanan, lalu dengan sangat terpakasa pihak Jepang membebaskan masyarakat yang di dalamnya ada juga para Alim Ulama dan Habaibnya.
Pada akhirnya Jepang pun hanya bisa pasrah dengan masyarakat Jakarta yang mendukung Kemerdekaan Negara Indonesia.
Sumber Berita : dutaislam.com

Alhamdulillah, Fakir Miskin di Banyuwangi Bisa Makan Gratis di Restoran, Ini Tempatnya

Ikhwan June 28, 2018 Add Comment

Begitu banyak restoran yang menyajikan menu lezat dengan harga murah sampai mahal sekalipun. Namun sayangnya, masih sangat jarang menemukan sebuah tempat yang bisa memenuhi makanan bagi para fakir miskin dan yatim piatu secara gratis.
Di Banyuwangi, tepatnya di Kelurahan Secang, Kalipuro terdapat sebuah restoran yang memiliki konsep berbeda pada umumnya. Berdiri sejak November 2015, Restoran Fakir Miskin menyajikan makanan secara gratis bagi mereka yang kurang mumpuni dalam materi. Sekitar 120 fakir miskin di sekitar wilayahnya terdaftar dapat menikmati makanan lezat dan sehat secara gratis setiap Jumatnya.
"Dan 37 yatim atau yatim piatu setiap bulan pada Jumat," ujar Pemilik Restoran Fakir Miskin, Haji Isam (56) saat ditemui      di Restoran Fakir Miskin, Banyuwangi, Jumat (1/12).
Isam dan istri, Siti Maryam (29) mulanya melakukan survei secara mandiri untuk mengetahui siapa saja fakir, miskin dan yatim piatu di Secang, Kalipuro, Banyuwangi. Sejak pindah ke Banyuwangi dari Bali pada 2015, keduanya mengaku timbul keinginan untuk bisa berbagi kasih dan sedekah pada mereka yang membutuhkan. Setelah ditelusuri dan dipastikan siapa saja yang termasuk kategori itu, keduanya langsung membuatkan mereka kartu agar ratusan orang itu dapat menikmati makanan secara gratis termasuk uang sembako per bulannya.
Adapun untuk membedakan kategori fakir dan miskin, Isam mengaku memiliki penilaian tersendiri. Menurut dia, orang miskin berati siapa saja yang memiliki pekerjaan tapi kurang mencukupi. Sementara fakir lebih pada orang-orang yang tidak memiliki apapun. Sekalipun memiliki keluarga, mereka tak memberikan kelebihan dan tanggung jawab sepatutnya pada orang tersebut.
Untuk membantu orang-orang tersebut, pria kelahiran Irak ini pun tak hanya memberikan makan setiap Jumatnya. Mereka juga memperoleh sembako setiap bulan, baik itu awal atau pertengahan bulan. "Ada dua kelompok, pertama dikasih setiap Jumat awal bulan sedangkan grup kedua di pertengahan," kata pengusaha mutiara di Australia ini.
Di masa awal aktivitasnya, Isam menerangkan, uang sembako diberikan dalam bentuk barang seperti minyak sayur, mie, beras dan sebagainya. Namun karena setiap orang memiliki kebutuhan berbeda, dia lebih memilih memberikan dalam bentuk yang. Untuk satu orang fakir Rp 110 ribu per bulan, miskin Rp 55 ribu sedangkan yatim atau yatim piatu memeroleh Rp 50 ribu.
Dana yang diberikan Isam melalui makanan maupun uang sembakonya ini murni dari pribadi. Dia mengaku tak membuka dana donatur bagi khalayak umum. Sekalipun ada, dia harus memastikan apakah uang atau sumbangan itu bersih dari segala hal yang berbau haram atau tidak.
"Ini seperti satu panci yang ada nasi terus kita kasih satu sendok pasir lalu dicampur aduk. Kalau sudah seperti itu, kita bisa tidak makan nasi itu? Kita tentu tidak bisa makan kan? Nah, itu sama seperti uang haram yang tercampur dengan lainnya, jadi tidak masuk sedekah hukumnya," jelas dia.
Isam tak menampik terdapat beberapa orang terdekatnya yang begitu ingin ikut menyumbang di kegiatannya ini. Jika seperti demikian, Isam mau tak mau harus memastikan terlebih dahulu kehalalan sumbangan yang diberikan. Semua ini dilakukan agar niat sedekah yang akan dilakukannya dapat diterima dengan baik oleh Allah SWT.
Sekali menyajikan makanan, Isam mengungkapkan, dia setidaknya harus mengeluarkan uang Rp 1,3 juta sampai 2,3 juta. Pengeluaran ini terdiri dari beras, buah-buahan, daging atau ayam, pekerja, ojek dan biaya keperluan pasar lainnya. Uang ojek ini dimasukkan sebagai cara Isam berupaya mengantar makanan pada fakir dan miskin yang tak bisa datang ke restorannya karena suatu hal.
Meski sudah memiliki daftar nama fakir, miskin, yatim dan yatim piatu, Isam menegaskan, siapapun dapat makan di restorannya. Dalam hal ini, mereka dapat menikmati makan secara gratis setiap Jumat dari pukul 12.00 sampai 15.00 WIB dan dilayani langsung oleh Isam, istri serta beberapa pegawainya. "Jadi siapapun yang datang ke sini dan mau makan walau tidak terdaftar, bisa (makan)," tambah dia.
Selain kegiatan Jumat dan pembagian uang sembako setiap bulannya, Isam menyatakan, dirinya juga acap mengadakan buka bersama pada Ramadhan sejak tahun lalu. Ramadhan tahun ini, dia setidaknya berhasil mengumpulkan 700 orang dari kalangan umum di sekitarnya untuk berbuka bersama sebanyak delapan kali. Sementara bagi fakir miskin, dia biasanya akan membungkus dan mengantar ke rumah terkait setiap harinya.
Mengenai restoran dan kegiatannya ini, Isam menegaskan, semua tak lepas dari perintah Allah SWT dalam Alquran. Semua apa yang diberikan dengan niat baik, diyakini akan dikembalikan Allah SWT melalui cara yang bagus pula. Hal terpenting, dia melanjutkan, uang yang disumbangkan halal dan tak perlu pamer akan hal tersebut.
Seperti diketahui, Restoran Fakir Miskin milik Isam sebenarnya sudah dua tahun berdiri di Banyuwangi. Namun baru-baru ini dikenal khalayak setelah sejumlah pemberitaan media. Isam sendiri justru tak mengetahui awal bagaimana restorannya dapat diketahui media lalu dikenal banyak orang.
Di kesempatan sama, Istri Isam, Siti Maryam mengungkapkan, satu cerita menarik dari salah satu pria baya yang acap makan di restorannya. Pria tersebut mengaku selalu berusaha untuk tidak sarapan pagi agar dapat menikmati makanan sepuasnya di restoran tersebut. Bahkan, pria tersebut rela berjalan dari rumahnya yang jauhnya sekitar lima kilometer.
Sri Indayani (14) merupakan satu anak yatim yang memiliki kesempatan menikmati makanan di restoran Fakir Miskin secara gratis. Warga Secang Timur ini mengaku sangat terbantu dengan adanya pemberian tersebut. Terlebih lagi, siswi kelas dua MTS Ibrahimy ini dapat memperoleh sejumlah uang untuk membantu keperluan kehidupan sehari-harinya. "Ya, lumayan buat jajan," kata gadis yang sudah mulai mengikuti kegiatan di restoran Fakir Miskin sejak 2017 ini.
Sumber Berita : republika.co.id

Allahu Akbar!!!!Pengadilan India Tetapkan Taj Mahal Sebagai Peninggalan Islam, bukan Kuil Hindu

Ikhwan June 28, 2018 Add Comment

Mempertimbangkan pendapat ahli arkeologi, Pengadilan di India menetapkan Taj Mahal sebagai bangunan peninggalan Islam. Ini sekaligus menghentikan klaim Taj Mahal sebagai kuil Hindu. Taj Mahal merupakan musoleum yang dibangun pada abad ke 17 oleh seorang raja Dinasti Mughal untuk menghormati istrinya.
Ahli dari lembaga Survei Arkeologi India (ASI) dimintai pandangan soal klaim enam pengacara yang menyebut situs warisan dunia Unesco itu merupakan kuil Siwa bernama Tejo Mahalaya. Petisi ini meminta agar umat Hindu bisa beribadah di dalamnya. Sejauh ini, hanya Muslim yang boleh beribadah di bangunan yang terletak di Agra itu.
Peneliti utama ASI Bhuvan Vikrama menolak klaim dan meminta pengadilan juga membatalkan petisi itu meski Vikrama menyerahkan keputusan akhir kepada hakim, demikian dilansir The Guardian,beberapa waktu lalu.
Klaim bahwa Taj Mahal merupakan kuil Hindu bukan sekali ini saja terjadi. Kejadian ini bahkan berulang secara periodik setelah pada 1989 sebuah buku berjudul Taj Mahal: the True Story karya PN Oak terbit. Buku itu menyatakan Taj Mahal adalah kuil Hindu yang kemudian direbut Dinasti Mughal dan menjadikannya Masjid.
Oak yang wafat pada 2007 membawa klaim ini hingga Mahkamah Agung. Mahkamah Agung kemudian menolak klaim itu.
Salah satu pengacara yang mengajukan petisi ke Pengadilan Agra tersebut, Hari Shankar Jain, menyatakan, masih akan berusaha memenangkan klaimnya agar umat Hindu bisa beribadah dalam Taj Mahal. Soal apakah ia akan memindahkan jenazah istri raja Mughal, Mumtaz Mahal, bila klaimnya berhasil, Jain mengatakan, tidak akan melakukan itu karena tak ada jenazah dalam Taj Mahal.
"Bangunan itu kuil Hindu, jelas tak ada jenazah dimakamkan di sana," kata Jain.
Seorang penulis dan kolumnis, Parsa Venkateshwar Rao menjelaskan, sejarah menunjukkan penaklukan di seluruh dunia mengubah bangunan yang ada menjadi milik mereka sesuai pandangan mereka. Namun, Rao menilai, klaim atas Taj Mahal merupakan hal absurd.
"Kubah dan minaret tidak ditemukan di periode sebelum era itu. Konyol bahkan bila petisi itu dikabulkan," kata Rao.
sumber : republika.co.id

Innalillahi !! Pesantren Tahfidz di Kuala Lumpur Terbakar, 24 Santri dan Ustadz Meninggal Dunia

Ikhwan June 28, 2018 Add Comment

Kebakaran hebat terjadi di sebuah pesantren di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Kamis (14/9/17). Insiden ini menewaskan sedikitnya 24 santri dan ustadz.
Departemen Pemadam Kebakaran Malaysia dalam pernyataannya yang dikutip Reuters melaporkan, kebakaran terjadi di pesantren tahfidz Darul Quran Ittifaqiyah di Jalan Datuk Keramat sekitar pukul 5 pagi tadi.
Pemadam mengatakan, api bermula dari kamar asrama santri di lantai atas dari bangunan tiga lantai itu. Dua guru dan 22 santri tewas dalam kebakaran tersebut. Tujuh orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit, 11 lainnya selamat tanpa luka.
Santri di pesantren itu berusia antara 7 hingga 18 tahun.
"Berdasarkan informasi saat ini, 25 santri dan guru meninggal dunia dalam kebakaran tersebut," ujar laporan pemadam kebakaran Malaysia.
Awalnya korban disebut 25 orang, namun diralat menjadi 24 orang.
para korban tewas telah dievakuasi ke rumah sakit itu. Dalam foto-foto di situs The Star Malaysia, terlihat kebakaran menghanguskan ranjang-ranjang di asrama para santri. Hanya tersisa kerangka besi ranjang bertingkat dan abu kebakaran.
Polisi menduga kebakaran ini disebabkan oleh korsleting listrik. Kebanyakan korban diduga tewas akibat sesak nafas karena asap, mereka tidak bisa keluar dari kamar asrama karena jendela diteralis besi.
Kasus ini menambah panjang daftar kebakaran yang terjadi di pesantren-pesantren di Malaysia. Menurut catatan Pemadam Kebakaran Malaysia, ada 211 kebakaran yang terjadi di berbagai pesantren di negara itu sejak tahun 2015.
sumber : kumparan.com

Bahasa Jawa Mendunia, Bandara Dubai gunakan bahasa Jawa halus untuk informasi penerbangan...bahasa daerah kita kapan yaa???

Ikhwan June 28, 2018 Add Comment

Di Bandara Internasional Dubai, sejumlah penumpang terpingkal ketika mendengar informasi penerbangan yang menggunakan bahasa Jawa halus.
''Nuwun sewu, bapak-bapak soho ibu-ibu, penerbangan Emirates EK tigo-gangsal-wolu dateng Jakarta sak meniko bade ...,'' begitu bunyi pengumuman penerbangan EK 358 rute Dubai-Jakarta di Bandara Dubai - bandara internasional tersibuk di dunia.
Paham maksudnya? Ini adalah Bahasa Jawa halus, yang dalam bahasa Indonesia berarti 'permisi bapak-bapak dan ibu-ibu, penerbangan EK 358 ke Jakarta saat ini akan....'
Alasan bahasa tersebut dipakai, menurut Divisional Vice President dari Emirates, Walter Riggans, untuk memudahkan bagi penumpang yang tidak memahami bahasa Inggris atau Arab saat proses naik ke pesawat.
''Ini supaya penumpang di Bandara Dubai yang tidak bisa berbahasa Inggris atau Arab bisa merasa nyaman. Bersama pihak bandara, kami memasukkan 26 bahasa dalam sistem untuk dipakai di setiap pintu keberangkatan, sehingga supervisor yang bertugas bisa memilih bahasa sesuai penumpang yang akan terbang.''
"Ini sangat membantu mempercepat proses naik pesawat,'' kata Riggans kepada BBC Indonesia lewat surel.
Emirates juga menekankan, yang mereka gunakan bukan sekadar bahasa Jawa, tetapi bahasa Jawa halus.
Sejumlah penumpang -yang memahami bahasa Jawa- di ruang tunggu yang mendengar pengumuman dalam Bahasa Jawa, malah puas tertawa.
''Kaget benar, boarding announcement-nya pakai Bahasa Jawa. Saya ketawa-ketawa bareng orang Indonesia yang lain,'' kata Wahyu Pratomo, seorang warga Bandung yang sedang dalam penerbangan Amsterdam-Jakarta dan transit tiga jam di Dubai.
Padahal di ruang tunggu, kata Wahyu, orang Jawa bukan mayoritas.
''Orang Indonesia beberapa, tapi sepertinya tidak mayoritas orang Jawa. Banyak orang bule dan Arab juga,'' ungkapnya. ''Turis Jerman yang duduk di sebelah sempat tanya: Bahasa apa sih ini? Bagus juga di telinga.'' Saat itu juga, video tersebut diunggah ke Instagram Story @wahyupratomo dan akun YouTube.
Di dunia, saat ini ada dua bandara yang menggunakan pengumuman informasi Bahasa Jawa. Selain Bandara Internasional Dubai, Bandara Adisutjipto di Yogyakarta juga memberlakukannya mulai 17 Juli lalu.
Alasannya, untuk menghadirkan 'keramahan' Yogyakarta dan mendukung pelestarian budaya lokal.
Budaya yang sulit dideskripsikan
Meski tergolong bahasa yang memiliki penutur terbanyak di Indonesia, mencapai 90 jutaan orang, menurut Ketua Umum Wikimedia Indonesia Biyanto Rebin, Bahasa Jawa dan budayanya cenderung tidak terawat. Eksistensinya mulai luntur, katanya.
''Kondisi Bahasa Jawa agak memprihatinkan. Di kota-kota besar orang sudah alih bahasa, penutur Jawa malah mengajarkan anaknya berbahasa Indonesia. Rujukan mereka lebih ke Bahasa Indonesia, budaya nasional, kemudian budaya asing.''
Padahal menurut Biyanto yang asli Salatiga, Bahasa Jawa 'mengandung unsur budaya yang tidak bisa dideskripsikan dengan bahasa lain'.
Orang Jawa, Biyanto mencontohkan, punya guyonan 'keunduran'. Dia menjelaskan, keunduran adalah kondisi saat mobil mundur dan menabrak sesuatu. ''Kan susah dideskripsikan. Nah, beberapa pernak-pernik budaya ini bisanya dideskripsikan secara apik dalam bahasa-bahasa aslinya, budaya pendukungnya.''
Saking takutnya Bahasa Jawa luntur, kata Biyanto, ensiklopedia daring Wikipedia melakukan preservasi bahan pustaka lewat Wikipedia Bahasa Jawa.
''Kita mengakomodasi bahasa yang digunakan oleh orang Jawa, baik yang Malaysia keturunan Jawa, Suriname, atau yang lain. Semua bisa menyumbang.
"Sampai Mei, sudah tembus 50 ribu artikel untuk Wikipedia Bahasa Jawa,'' ungkapnya.
sumber Berita : muslimoderat.net

Penumpang Pesawat Diamankan karena Mengaku Bawa Bom..ambil hikmahnya!!!!

Ikhwan June 28, 2018 Add Comment

Seorang penumpang pesawat terbang komersial Lion Air tujuan Banda Aceh-Kuala Namu, Deli Serdang diamankan petugas di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Aceh Besar karena mengaku membawa bom.
Kapolresta Banda Aceh Kombes Zulkifli di Banda Aceh, Jumat, mengatakan, penumpang pesawat tersebut berinisial MS, laki-laki. Yang bersangkutan diamankan Jumat (15/1) petang.
“Yang bersangkutan diamankan karena mengaku membawa bom. Saat itu pesawat hendak berangkat ke Bandara Kuala Namu, Deli Serdang, Sumatra Utara,” kata Kapolresta Banda Aceh.
Kombes Pol Zulkifli mengungkapkan kronologis kejadian. Kejadian berawal ketika MS menaiki pesawat. Di pesawat, MS ingin menaruh tas. Saat hendak menaruh tas, MS mengatakan di mana bom ini diletakkan.
“MS sempat mengatakan di mana bom ini diletakkan kepada pramugari. Pramugari dan penumpang lainnya terkejut mendengar perkataan tersebut,” kata perwira menengah Polri tersebut.
Penumpang sempat resah. Pramugari melaporkan ke pilot pesawat. Pilot pesawat meminta semua penumpang turun, sehingga penerbangan pesawat Lion Air tersebut terpaksa ditunda selama dua jam lebih.
“Pesawat seharusnya berangkat pukul 17.00 WIB. Namun, pesawat baru bisa berangkat pukul 19.30 WIB. Semua barang penumpang termasuk kargo diperiksa,” kata Kombes Pol Zulkifli.
Setelah pemeriksaan semua barang tidak ditemukan bom yang disebutkan MS. Pesawat akhirnya berangkat setelah sempat tertunda dua jam lebih. Kapolresta Banda Aceh mengatakan, saat ini MS masih diperiksa di Mapolresta Banda Aceh. Ia mengatakan pihaknya belum mengetahui secara pasti motif MS mengaku membawa bom.
“Kami masih memeriksa MS. Nantinya, pengusutan selanjutnya diserahkan kepada penyidik pegawai negeri sipil atau PPNS perhubungan,” kata Kombes Pol Zulkifli.
Amir Hamzah, penumpang Lion Air menuturkan, aksi MS yang mengaku membawa bom sempat membuat penumpang pesawat komersial tersebut panik. “Penumpang semua panik mendengar ada yang bawa bom. Padahal pesawat mau lepas landas. Saat itu, pesawat sudah berada di landasan pacu dan kembali ke tempat semula,” kata Amir.
pelajaran yg dapat kita ambil bahwa kita harus selalu bisa menjaga lisan seperti tuntunan Nabi Muhammad SAW.
Sumber : www.republika.co.id

Bagaimanakah Nasib Minoritas Sunni di Iran?

Ikhwan June 28, 2018 Add Comment

 Iran mengecam praktik diskriminasi terhadap kaum Syiah di Arab Saudi. Namun, apakah negeri para mullah itu punya otoritas moral untuk mengkritik represi minoritas di negara lain? Bagaimana dengan nasib kaum Sunni di Iran?
Ketika Arab Saudi mengeksekusi mati Nimr al Nimr lantaran membela hak minoritas Syiah, pemimpin spiritual Ali Khamenei mengancam Riyadh bakal mendapat “pembalasan Tuhan” yang setimpal.
Padahal, Teheran juga tidak lebih baik memperlakukan kaum minoritas Sunni di negaranya. Demikian dilaporkan para pembela hak asasi manusia.
Kaum Sunni di Iran mewakili 10 persen populasi penduduk. Selain itu, ada kaum minoritas lebih kecil, Kristen,Yahudi, dan agama lainnya. “Kendati persamaan hak dijamin dalam Pasal 12 Undang-Undang Dasar, pada praktiknya, kaum Sunni sering dianaktirikan,” tutur wartawan Iran, Bahman Nirumand, kepada DW.
Menurut catatan organisasi HAM, saat ini terdapat 27 terpidana mati Sunni di Iran. Mereka didakwa membahayakan keamanan negara dan melakukan tindak “permusuhan terhadap Tuhan”. Namun, para tahanan mengaku cuma mempropagandakan Islam Sunni di masjid-masjid.
Kaum minoritas dibidik aparat keamanan
Penyebaran ajaran Sunni atau aliran lain selama ini ditanggapi dengan sikap antipati oleh penguasa di Iran. Tahun lalu, kepolisian, misalnya, membidik kelompok Sufi, Ordo Gonabadi. Aparat berulang kali menghancurkan rumah ibadah milik ordo minoritas tersebut. Juga aksi protes yang digelar sekitar 800 orang simpatisan Gonabadi di Teheran dibubarkan paksa oleh kepolisian.
Di Iran, terdapat sekitar 10.000 masjid Sunni. Dibandingkan dengan masjid Syiah yang berjumlah 60.000, sebenarnya berdasarkan rasio jumlah penganut, terdapat lebih banyak rumah ibadah buat kaum Sunni ketimbang buat pemeluk aliran mayoritas Syiah. Namun, angka tersebut menipu. Demikian kecam organisasi HAM, Human Rights Watch (HRW).
Dalam laporan tahunannya 2015 silam, HRW mencatat pemerintah kota tidak lagi mengizinkan pembangunan masjid Sunni di Teheran. Kepada televisi Perancis, France24, dua penduduk Sunni Iran mengklaim mereka harus beribadah di masjid rahasia jika tidak ingin beribadah di masjid Syiah.
Bukan sekadar faktor agama
Namun begitu, HRW menilai agama bukan menjadi faktor utama maraknya diskriminasi terhadap minoritas di Iran. Sebagian besar kaum Sunni berasal dari etnis yang berbeda, Kurdi, Turkmen, Arab atau suku Baloch.
Mereka hidup di wilayah pinggir yang kental oleh gerakan separatis atau otonomi. Ironisnya, menurut Nirumand, pemerintah di Teheran mengkhawatirkan pengaruh Wahabi dari Arab Saudi terhadap kelompok Sunni di negeri sendiri, serupa dengan ketakutan penguasa di Riyadh terhadap minoritas Syiah di negaranya.
Namun, situasi minoritas di Iran perlahan mulai membaik. Sejak beberapa dekade, parlemen Iran mulai diisi oleh perwakilan Sunni. Tahun lalu, Teheran untuk pertama kalinya menunjuk seorang Sunni sebagai duta besar di luar negeri.
Sumber: Kompas.com via arrahmah.co.id

Bukan Hoax, Reuters Lansir 2.600 Rumah Muslim Rohingya Habis Dibakar

Ikhwan June 28, 2018 Add Comment

Mengerikan! Ini fakta, bukan hoax. Lebih dari 2.600 rumah yang dihuni mayoritas Muslim Rohingya di barat laut Myanmar, dibakar habis. Pemerintah Myanmar sendiri mengakui, sebagaimana dilansir Reuters Sabtu (2/9/2017). Ini menjadi bukti, bahwa, ada serangan mematikan yang dialami minoritas Muslim.
Badan pengungsi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), UNHCR, menjelaskan, sekitar 58.600 warga Rohingya telah melarikan diri dari kekerasan yang terjadi di Myamnar menuju Bangladesh.
Ironisnya, media kita ada yang sibuk membantah, dengan mengatakan hoax.
Bedanya, pejabat Myanmar lebih menyalahkan kelompok Islam Arakan Rohingya Salvation Army atas pembakaran rumah-rumah tersebut. Alasannya kelompok tersebut mengaku bertanggung jawab atas serangan terkoordinasi terhadap pos keamanan pekan lalu yang memicu bentrokan dan sebuah counteroffensive besar tentara.
Habis Dibakar
Namun warga Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh mengatakan bahwa sebuah kampanye pembakaran dan pembunuhan dilakukan oleh tentara Myanmar, ini ditujukan untuk memaksa mereka keluar dari wilayah negara bagian Rakhine.
Perlakuan terhadap etnis Rohingya yang berjumlah sekitar 1,1 juta jiwa oleh militer Myanmar menjadi tantangan terbesar yang dihadapi pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi. Para kritikus Barat mengkritik Suu Kyi karena memilih diam terkait penganiayaan terhadap kelompok minoritas di Myanmar. Bahkan wanita ini dianggap tidak pantas dijuluki sebagai pahlawan kemanusiaan.
Sementara Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Sodik Mudjahid mendesak pemerintah Indonesia untuk segera bersikap tegas terhadap pembantaian etnis Rohingya di Myanmar. Bahkan, politikus Partai Gerindra itu meminta agar pemerintah memanggil dan mengusir duta besar (dubes) Myanmar untuk Indonesia.
Ia menilai tindakan pemerintah Myanmar kepada Muslim Rohingya sudah bertentangan dengan Pancasila. “Itu karena tindakan pemerintahnya bagi Indonesia bertentangan dengan sila kemanusiaan yang adil dan beradab,” kata Sodik, Sabtu (2/9).
Selain itu, Sodik juga menuturkan pemerintah harus mendesak ASEAN memboikot Myanmar. Salah satunya adalah dengan mendesak dan melobi negara ASEAN memboikot Myanmar dari keanggotaan.
sumber : muslimoderat.net

Sibuk Bisnis, Negara Timur Tengah Ini Minta Imam Masjid ke Indonesia...anda berminat????

Ikhwan June 28, 2018 Add Comment

Kementerian Agama RI mengirimkan 14 imam masjid ke Timur Tengah atas permintaan negara Uni Emirat Arab. Tahun depan, pengiriman imam masjid akan ditingkatkan menjadi 100 orang.
Menurut Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Muhammadiyah Amin, 14 imam masjid itu diberangkatkan pada bulan ini, beberapa minggu lalu. Mereka saat ini telah bekerja sesuai dengan kontraknya. 
“Mereka sudah tiba dan dipasangin baju besar. Jadi orang Arab yang kecil,” katanya di Jakarta, Kamis (24/8). 
Menurut dia, para imam masjid itu, ketika tiba di Abu Dhabi disambut Menteri Wakaf negara tersebut. Kemudian mereka ditempatkan sesuai daerah yang ditentukan. Selama mereka menjalankan tugas itu, tiap bulan, mendapatkan upah sekitar 20-30 juta rupiah.  
Muhammadiyah menambahkan, para imam yang dikirim ke negara tersebut harus hafal Al-Qur’an antara 20 sampai 30 juz. 
Ketika ditanya sebab negara Timur Tengah itu sampai meminta imam ke Indonesia, Muhammadiyah memperkirakan, di negara tersebut bukan karena kekurangan imam masjid, tapi mereka terlalu sibuk dengan urusan bisnis.
Kedua, kata dia, Indonesia dikenal juga sebagai pembaca-pembaca dan penghafal Al-Qur’an yang fasih dan merdu.Sehingga mereka tertarik memilih imam dari Indonesia.
“Ini satu kebanggaan buat kita,” lanjutnya.
sumber : muslimoderat.net

Subhanallah!!!Pasutri ini Beribadah Umroh Hasil Es Degan dan Bakso..semoga jdi inspirasi kita...share!!!!

Ikhwan June 28, 2018 Add Comment

Pasangan suami istri Riski (50) dan Fatima (40) bersyukur cita-citanya melaksanakan ibada umroh telah tercapai. Pasangan tersebut melaksanakan ibadah itu dengan ongkos hasil dari berjualan es degan dan bakso yang telah mereka jalani selama 15 tahun.
Pasutri itu berangkat umroh 6 Desember dari Jember. Menurut Riski, ibadah tersebut ditempuh selama 20 hari, di Madinah 5 hari dan di Mekkah selama 15 hari.
“Saya tidak punya gaji bulanan, bukan pegawai negeri. Tidak punya juga apa yang mau dijual. Jadi, hasil jualan ini saya tabung," ujar pria lulusan SMP itu kepada NU Online di tempat bekerjanya, sebuah warung di pinggir jalan di Desa Lojejer, Selasa (10/1), ketika ditanya ongkos keberangkatan.
Bapak dua anak ini menambahkan, awalnya ia mempunyai uang 5 juta untuk membuka tabungan dia dan istrinya.
“Saya buka rekening di bank. Saya menabung tidak setiap hari. Saya kumpulkan dulu selama beberapa hari. Empat hari atau lima hari, saya tabungkan ke bank BRI Cabang Tenggarang dekat pasar itu sebesar 500 ribu atau 700 ribu itu untuk dua orang," jelasnya.
Warga Desa Kajar Rt 4 Rw 1 Kecamatan Tenggarang itu mengaku menjual satu es degan seharga 6 ribu rupiah. Sementara bakso per mangkok 5 ribu rupiah.
Ketika musim panas, lanjutnya, es degan laris manis. Sehari ia bisa menjual 100 -125 butir dengan harga sama, 6 ribu. Sementara ia membeli kelapa tersebut seharga 2 ribu per butir.
"Semua itu niat hati, insyaallah bisa berangkat (umroh, red.). Ini buktinya saya bisa berangkat umroh," ucapnya. (Ade Nurwahyudi/Abdullah Alawi)
Sumber : nu.or.id

Video Kaki dari Kaleng Gadis Suriah Undang Rasa Iba

Ikhwan June 28, 2018 Add Comment

Sebuah klip video anak-anak Suriah yang menggunakan kaleng logam sebagai ‘kaki palsu’, menarik perhatian masyarakat, khususnya terkait pada nasib pengungsi dan warga sipil akibat perang di negara itu.
Seorang bocah Suriah, Maya Mohammad Al-Mar’i (8) terpaksa menggunakan kaki palsu dari kaleng bekas akibat sang ayah tak mampu membelikan kaki palsu yang sebenarnya.
Maya Mohammad Al-Mar’i  dan keluarga mereka terpaksa melarikan diri dari Aleppo setelah kota itu dihancurkan oleh rezim Suriah yang didukung Rusia.
Aktivis lokal dan pekerja hak asasi manusia sadar tentang kisah Maya kemudian meluncurkan donasi melalui media sosial untuk membantu memberikan obat-obatan dan membantu keluarga gadis itu.
Maya lahir tanpa anggota badan bagian bawah, suatu kondisi yang disebut amputasi kongenital yang penyebabnya tidak diketahui.
Karena tidak mampu membeli kaki prostetik, ayahnya membuat sepasang kaleng yang berisi kapas dan kain untuk kaki putrinya di kamp pengungsi di Provinsi Idlib, Suriah.
Dalam video itu, Maya berada di sisi ayahnya ketika ayahnya menjelaskan bagaimana dia membuat sepasang kaki kaleng untuk putrinya.
“Saya memasang beberapa plastik pada dua kaleng ikan sarden agar bisa digunakannya untuk pergi ke sekolah.
“Hati saya turut menderita ketika saya melihatnya merangkak di depan teman-temannya, sementara mereka bermain dan berlari.”
Mohammed, yang juga membutuhkan kaki prostetik mengatakan, “Sulit tetapi kaki prostetik itu lebih baik daripada tidak sama sekali.”
Keluarga itu lari dari Aleppo karena pertempuran dan pemboman, mereka ditempatkan di kamp Idlib.
Idlib berada di bawah kelompok Hay’ah Tahrir al-Syam dan wilayah itu dijadikan Rusia dan pemerintah Bashar al Assad sebagai target, sehingga warga sipil berjuang untuk kesepakatan evaluasi di bagian lain negara itu.
Mohammed berkata bahwa dia setidaknya dapat menemukan penghiburan bahwa keluarganya dapat hidup tenang di kamp pengungsian.
Mohammad juga memiliki mimpi bahwa dia dan putrinya dapat berjalan lagi.
Menurut sumber dari Suriah, sekitar 13,1 juta orang di seluruh Suriah sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk lebih dari lima juta anak-anak.
Tiga juta orang tinggal di daerah-daerah yang dikepung dan kamp-kamp pengungsian tanpa akses ke bantuan kemanusiaan.
Jumlah total pengungsi Suriah telah meningkat menjadi 11,5 juta.
Laporan pada bulan Maret mengutip lebih dari 1,5 juta warga Suriah yang ditinggalkan oleh perang, termasuk 86.000 orang yang kehilangan anggota tubuh mereka.
sumber : hidayatullah.com

Tahukah Kamu ? Kalau Wong Fei Hung Adalah Muslim, Jago Kungfu, Ulama Dan Tabib. Inilah Nama Aslinya. Baca Selengkapnya

Ikhwan June 27, 2018 Add Comment




Wong Fei Hung (Faisal Hussein Wong) nyatanya muslim serta ia yaitu ulama yang jago kungfu serta seorang tabib. Selama ini kita cuma mengenal Wong Fei Hung sebagai jago Kung fu dalam filem Once Upon A Time in China. Dalam filem itu, watak Wong Fei Hung dimainkan oleh pelakon terkenal Hong Kong, Jet Li. 
Tetapi siapakah sebenarnya Wong Fei Hung? 
Wong Fei Hung yaitu seseorang Ulama, ahli Perubatan, dan pakar bela diri legenda yang namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China oleh pemerintah China. Tetapi kerajaan China kerap berupaya mengaburkan identiti Wong Fei Hung sebagai seorang muslim untuk menjaga imej kekuasaan Komunis di China. 
Wong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari keluarga muslim yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung adalah dialek Canton untuk menyebut nama Arab, Fais. Sementara Nama Hung juga adalah dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, apabila dibahasa arab-kan, namanya yakni Faisal Hussein Wong. 
Ayahnya, Wong Kay-Ying yaitu seorang Ulama, serta tabib pakar pengetahuan perubatan tradisional, dan ahli bela diri tradisional Tiongkok (wushu/kungfu). Ayahnya mempunyai satu klinik perubatan bernama Po Chi Lam di Canton (ibukota Guandong). Wong Kay-Ying adalah seorang ulama yang kuasai ilmu wushu peringkat paling tinggi. Ketinggian pengetahuan bela diri Wong Kay-Ying membuatnya di kenal sebagai salah satu dari Sepuluh Harimau Kwantung. Kedudukan Harimau Kwantung ini di kemudian hari diwariskannya pada Wong Fei Hung. 
Kombinasi pada pengetahuan ilmu perubatan tradisional dan tehnik bela diri dan ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim bikin keluarga Wong kerap turun tangan menolong orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu. Kerana tersebut masyarakat Kwantung begitu menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong. 
Pesakit klinik 
keluarga Wong yang meminta bantuan perubatan biasanya datang dari kelompok miskin yg tidak dapat membayar kos perubatan. Walaupun demikian, Keluarga Wong tetaplah membantu setiap pesakit yang datang dengan sungguh-sungguh. Keluarga Wong tak pernah pandang bulu dalam menolong, tanpa mempedulikan suku, ras, agama, semuanya dibantu tanpa tentukan kasih. 
Secara rahsia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan Kerajaan Ch'in yang rasuah dan penindas. Kerajaan Ch'in adalah Kerajaan yang merobohkan kekuasaan Kerajaan Yuan yang memerintah terlebih dulu. Kerajaan Yuan ini dikenali sebagai hanya satu Kerajaan Kaisar Cina yang anggota keluarganya banyak yang memeluk agama Islam. 
Wong Fei-Hung mulai mengasah bakat pertahankan diri sejak berguru pada Luk Ah-Choi yang sempat juga jadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi berikut yang lalu mengajarnya beberapa dasar jurus Hung Gar yang bikin Fei Hung berjaya melahirkan Jurus Sepakan Tanpa ada Bayangan sebagai lagenda. Dasar-dasar jurus Hung Gar diketemukan, dikembangkan dan adalah handalan dari Hung Hei-Kwun, abang seperguruan Luk Ah-Choi. Hung Hei-Kwun yaitu seorang pendekar Shaolin yang lepas dari peristiwa pembakaran dan p3mb*nuhan oleh pemerintahan Kerajaan Ch'in pada 1734. 
Hung Hei-Kwun ini yaitu pemimpin pemberontakan bersejarah yang nyaris menundukkan Kerajaan penjajah Ch'in yang datang dari Manchuria (saat ini kita mengenalnya sebagai Korea). Bila saja pemerintah Ch'in tak memohon bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Rusia, England, Jepun), pemberontakan pimpinan Hung Hei-Kwun itu nescaya akan berjaya menghalau pendudukan Kerajaan Ch'in. 
Sesudah berguru pada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung lalu berguru pada ayahnya sendiri sampai pada awal umur 20-an th., ia sudah jadi pakar perubatan dan bela diri terkemuka. Bahkan juga ia berjaya mengembangkannya jadi semakin maju. Kekuatan ilmu pertahankan diri makin sulit ditandingi saat ia sukses bikin jurus baru yang sangat taktikal tetapi cekap yang diberi nama Jurus Cakar Harimau dan Jurus Sembilan Pukulan Spesial. 
Terkecuali dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung juga mahir memakai bermacam-macam senjata. Masyarakat Canton pernah melihat langsung dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana ia seseorang diri dengan cuma memegang tongkat berjaya menewaskan lebih dari 30 orang jaguh pelabuhan berbadan tegap serta kejam di Canton. 
Dalam kehidupan keluarga, Allah banyak mengujinya dengan beragam ujian. Seorang anaknya terbunuh dalam satu kejadian pergaduhan dengan mafia Canton. Wong Fei-Hung tiga kali menikah kerana isteri-isterinya wafat dalam umur muda. Setelah isteri ketiganya wafat dunia, Wong Fei-Hung mengambil keputusan untuk hidup sendiri sampai lalu ia berjumpa dengan Mok Gwai Lan, seorang perempuan muda yang kebetulan juga pakar bela diri. Mok Gwai Lan ini lalu jadi pasangan hidupnya sampai akhir hayat. Mok Gwai Lan ikut mengajar bela diri pada kelas khusus perempuan di perguruan suaminya. 
Wong Fei-Hung wafat dengan meninggalkan nama harum yang membuatnya dikenali sebagai manusia yang hidup mulia, satu diantara pilihan hidup yang diberikan Allah kepada seorang muslim terkecuali mati Syahid. Wallahua'lam.
Semoga semua amal ibadahnya di terima di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala dan semoga semua kebaikannya jadi teladan untuk kita, generasi muslim yang hidup sesudahnya. .. Aamiin ..
Sumber : media terhangat-terpopuler

Wajib Baca! Ternyata Setan Bisa Kuat Dan Membesar Karena Ucapan Ini

Ikhwan June 27, 2018 Add Comment




Tugas utama setan adalah menyesatkan manusia agar terjerumus ke dalam neraka. Meski demikian, banyak diantara kita justru memilih searah dengan jalannya. Nabi Muhammad SAW kerap mengingatkan umat agar membentengi diri dari godaan setan.
Walaupun tidak mudah menyerah menggoda Bani Adam, namun sekutu iblis ini bisa dilemahkan dengan doa dan amalan tertentu. Sebagian Umat Muslim melakukan amalan tersebut dengan harapan tidak lagi tergoda oleh makhluk laknatullah tersebut.
Namun ternyata, ada kondisi yang membuat setan menjadi lebih membesar. Sayangnya, hal ini terjadi justru karena kalimat yang diucapkan oleh manusia sendiri. Bahkan setan semakin kuat karena ucapan ini? Kalimat apa yang dimaksud.
Ternyata kalimat yang seharusnya tidak diucapkan oleh manusia agar setan tidak membesar adalah kalimat umpatan atau celaan terhadap setan. Hal ini sering kali terucap saat manusia mengalami kondisi tidak mengenakkan. Terkadang ucapan ini reflek karena kebiasaan yang sudah dilakukan. Misalnya ‘Celaka lah setan’ ‘ee... setanlah, setan bangsat (maaf).
Hal ini terlarang dilakukan oleh umat Islam. Karena seharusnya ada kalimat lain yang lebih jauh lebih baik diucapkan manusia jika mengalami hal-hal buruk yakni dengan memohon perlindungan dari Allah.
“Janganlah kalian mencela syetan akan tetapi berlindunglah kepada Allah dari keburukannya.” (HR. Ad Dalimi, dishahihkan Al Albani)
Pasalnya kalimat-kalimat ini justru hanya akan membuat setan mengalami perubahan. Bukan menjadi lebih kecil dan lemah saat diumpat dan disalahkan, mereka justru akan semakin membesar dan kuat karena ucapan-ucapan itu. Bahkan tubuhnya bisa berubah hingga sebesar rumah.
Walid Abu Malih berkata bahwa Rasulullah bersabda, seseorang yang pernah dibonceng Rasulullah menceritakan:
“Ketika aku dibonceng Nabi shallallahu alaihi wa sallam tiba-tiba unta beliau tergelincir. Serta merta aku mengatakan, Celakalah syetan. Maka beliau bersabda, Jangan kamu katakan, celakalah syetan, sebab jika kamu katakan seperti itu maka syetan akan membesar sebesar rumah dan dengan sombongnya syetan akan berkata; itu terjadi karena kekuatanku”, (HR. Abu Dawud).
Syaikh Salim bin ‘Ied al Hilali dalam bukunya berjudul Al Manaah asy Syar’iyyah fii Shahiih as Sunnah an Nabawiyyah, menjelaskan jika hadist ini berisi larangan bagi manusia mencela setan. Kita dilarang mengaitkan kejadian buruk yang menimpa dengan ulah setan atau rekayasa setan.
Lantas bagaimana seharusnya kita bersikap jika mengalami hal buruk atau kecelakaan? Sebaiknya tetap mengingat Allah dengan membaca basmalah atau berlindunglah kepada Allah (ta’awudz). Sebagaimana petunjuk Rasulullah:
“Akan tetapi ucapakanlah ‘Bismillah’” (HR. Abu Dawud)
Wallahu a’lam bish shawab
sumber : warta-islamiah.blogspot.com

Penemu Sungai Dalam Laut Itu Akhirnya Memeluk Islam. Alasannya Mengejutkan

Ikhwan June 27, 2018 Add Comment




Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton acara TV 'Discovery Chanel', pasti mengenal sosok Mr. Jacques Yves Costeau. 
Ia adalah seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka asal Prancis.
Orang tua berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumenter tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton oleh seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba Jacques Yves Costeau menemukan beberapa kumpulan mata air tawar segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur dengan air laut yang asin di sekelilingnya. Seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu membuat bingung Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berpikir, jangan-jangan itu hanya halusinasi atau khalayan sewaktu menyelam.
Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut. Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu.
Profesor itu teringat pada ayat Alquran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi “ Marajal bahraini yaltaqiyaan,
bainahumaa barzakhun laayabghiyaan…”Artinya: “ Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.”
Kemudian dibacakan pula surat Al Furqan ayat 53, yang berbunyi: “ Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al-Furqan: 53)
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air asin dari laut.
Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “ Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” Artinya, “ Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Alquran itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Ia pun berpikir, Alquran ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera.
Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahwa Alquran memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.
(Sumber: kisahmuallaf.com)

Baca Kalau Berani ! Kisah Nyata Pemandi Jenazah Banci Di Priok Ini Akan Membuat Kamu Bergidik

Ikhwan June 27, 2018 Add Comment




Kisah nyata ini terjadi di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Rahmat namanya. Salah satu pengurus Lembaga Amil Zakat (LAZ) Tabung Amanah Umat (Tamu) yang berkantor di kawasan Bekasi.
Lembaga yang dia kelola itu membuka jasa pemulasaraan jenazah muslim, gratis. Sebagai seorang pengurus LAZ yang juga menjadi petugas perawatan jenazah, Rahmat banyak memiliki pengalaman. 
Satu pengalaman yang membuat dia merasa begitu prihatin adalah tatkala memandikan jenazah seorang banci.
Kisah ini terjadi sekitar lima tahun lalu. Waktu itu, Rahmat mendapat telepon dari seseorang yang meminta bantuan memandikan jenazah di kawasan Priok. Orang itu mengaku mendapat nomor telepon Rahmat usai mendengar iklan di radio.
"Waktu itu ada tetangganya yang menelepon dan meminta bantuan," ujar Rahmat saat berbincang dengan Dream, Kamis, 18 Februari 2016.
Mendapat kabar itu, Rahmat segera meluncur ke lokasi. Dia sama sekali tidak menaruh curiga tentang siapa sebenarnya sosok jenazah yang akan diurus.
"Awalnya saya tidak diberitahu. Jadi ke sana dengan asumsi membantu orang yang tidak mampu. Barangkali tidak bisa membayar jasa pemandian," kata dia.
Sesampai di lokasi,Rahmat tetap tidak merasa curiga. Dia hanya mendapat informasi para pengurus masjid dan musala di sekitar lokasi, tidak ada yang mau mengurus jenazah.
Mungkin saja, lantaran warga setempat sudah tahu kebiasaan orang itu semasa hidup.
"Saya kaget, kok yang datang kayak orang-orang salon semua," kata dia.
Tapi, Rahmat berusaha berbaik sangka jenazah adalah sosok pria normal. Dia yang kala itu dibantu oleh seorang sopir, kemudian masuk ke rumah duka dan akan menangani jenazah.
"Pas itu saya dikasih tahu kalau jenazah itu adalah banci," kata dia. Rahmat sempat mengalami kebingungan....
Rahmat sempat mengalami kebingungan apakah akan melanjutkan prosesi pengurusan jenazah atau tidak. Dia langsung menghubungi ustaz yang menjadi rujukan dan meminta saran. 
"Kata ustaz, diurus saja karena itu fardlu kifayah. Tetapi, harus dipastikan dulu apakah alat kelaminnya masih asli atau tidak. Kalau masih ada dan asli, kita mandikan. Kalau tidak, ya jangan dimandikan," ucap Rahmat.
Akhirnya Rahmat memeriksa alat kelamin jenazah itu. Setelah mendapat kepastian alat kelamin masih ada, Rahmat lantas segera memandikan jenazah tersebut.
Rahmat lantas segera memandikan jenazah tersebut. Rahmat menemukan lagi masalah baru. 
"Tapi, ada masalah karena di bagian dadanya ada cairan silikon. Akhirnya cairan itu dikeluarkan. Dadanya palsu tapi alat kelaminnya masih asli," kata dia.
Rahmat menjadi semakin prihatin usai memandikan dan mengkafani jenazah. Tidak ada satupun orang yang mau menyalatkan jenazah itu, termasuk dari para pelayat yang notabene berperilaku seperti jenazah.
Rahmat pun kemudian menyalatkan jenazah tersebut bersama sopirnya. Pengurusan jenazah bahkan dilakukan sampai pada memakamkan.
Tidak ada warga sekitar yang membantu dia. Pun demikian para pelayat.
"Yang mengantarkan ke pemakaman itu ya banci juga, yang kebanyakan bercanda secara tidak pantas. Bahkan mereka sampai berebut tali pocong," tutur Rahmat.
Lebih lanjut, Rahmat mengatakan pengalaman tersebut menjadi pelajaran yang sangat berharga.
Pelajaran bukan hanya untuk Rahmat, melainkan juga bagi para muslim agar tidak terjebak dalam lingkaran praktik Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
sumber : Pelangimuslim.com