Syiah Membenci Malaikat Jibril Karena Telah Salah Menyampaikan Wahyu

Ikhwan June 26, 2018

Syiah Rofidhoh sangat membenci malaikat Jibril yang Alloh sifati dengan Ar ruh Al amin’. Namun menurut Rofidhoh, malaikat Jibril as telah berkhianat sebab memalingkan wahyu yang mestinya diturunkan kepada Ali bin Abi Tholib justru disampaikan kepada Muhammad saw. Sehingga mereka mengingkari sifat amanah pada Jibril as. [Lillahi Tsumma Lit Tarikh, hal.112]. Sifat membenci Malaikat Jibril as adalah perbuatan Yahudi. Alloh berfirman:

قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللهِ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ(97) مَنْ كَانَ عَدُوًّا ِللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ(98)

Artinya: “Katakanlah: Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Qur’an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.(97) Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.(98)” (Al Baqarah: 97-98)
Dalam ayat ini dijelaskan :

1.    Barangsiapa yang memusuhi Jibril as maka ia adalah orang kafir.
2.    Mengingkari Jibril berarti mengingkari Al Qur’an.
3.    Mengingkari Jibril as berarti mengingkari Alloh sebab seluruh malaikat tak terkecuali Malaikat Jibril as selalu tunduk kepada perintah Alloh dan tidak pernah berbuat maksiat kepada-Nya. Alloh berfirman :

عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Artinya: “penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”, (Q.S. A-Tahrim/66: 6)

Dinukil dari buku Bahaya Syiah Rafidhah Bagi Dunia Islam, oleh Abu Hazim Muhsin bin Muhammad Bashori, Penerbit: Maktabah Daarul Atsar, cet. pertama, Desember 2011 M, hal. 22-23. (die)

Sumber : jurnalmuslim.com

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Berkomentarlah dengan sopan :) EmoticonEmoticon