Recent Posts

Amalan yang Lebih Dicintai Umar bin Khattab daripada Shalat Semalam Suntuk, Jangan Gagal Faham Baca Dulu !

Ikhwan June 28, 2018 Add Comment
Namanya Sulaiman bin Abi Khatsmah. Seorang pemuda shaleh di zaman pemerintahan Khalifah Umar bin Khaththab. Diantara kelebihannya adalah rajin beribadah sunnah, utamanya shalat malam. Sulaiman menetap di rumah ibunya yang terletak antara masjid Nabawi dan pasar.

Sebagaimana umumnya manusia biasa, keadaan imannya tak bisa dielakkan dari kondisi pasang surut. Kadang naik, kadang juga turun. Ia juga kurang memperhatikan prioritas amal. Tentang mana yang didahulukan; wajib, sunnah, mubah dan seterusnya.

Karena hal itu, Umar bin Khaththab merasa heran dengan pemuda ini. Hingga pada suatu hari, Umar tidak menemukan Sulaiman bin Abi Khatsmah dalam barisan jamaah shalat Subuh di Masjid Nabawi.




Pagi harinya, Umar beranjak menuju pasar. Dalam perjalanan menuju pasar itu, Khalifah kedua kaum muslimin ini lewat di depan rumah Ummu asy-Syifa, ibunya Sulaiman.

Melihat Ummu asy-Syifa, Umar berhenti. Beliau bertanya, “Aku tidak melihat Sulaiman tadi pagi di Masjid Nabawi saat shalat Subuh berjamaah. Ke manakah dia?”

Ibu Sulaiman menjawab, “Semalam dia shalat malam,” lanjutnya, “kemudian ketiduran.” Sehingga, pungkas sang ibu, “Dia pun tidak menghadiri shalat subuh berjamaah di masjid.”

Mendengar penuturan jujur Ummu asy-Syifa, muka Umar memerah. Ia berkata tegas, “Sungguh,” katanya, “menghadiri shalat Subuh berjamaah di masjid awal waktu,” lanjut sang Umar, “lebih aku cintai daripada shalat sunnah semalam suntuk.”

Rasulullah Saw semasa hidupnya pernah bersabda, “Siapa yang shalat Subuh berjamaah, baginya pahala shalat sunnah semalam suntuk. Siapa yang mengerjakan shalat Isya berjamaah, maka ia seperti mendirikan shalat sunnah setengah malam.”

Maka kemarahan Umar dalam hal ini adalah beralasan. Beliau hendak menegaskan bahwa ada yang harus diprioritaskan. Ada amalan yang kudu didahulukan, ditangguhkan ataupun diakhirkan.

Tentu, konsep besarnya tetap sama: berbuat baik jangan ditunda-tunda. Kita juga diperintahkan untuk bersegera dalam menjalankan amal shaleh. Baik karena ajal yang bisa datang seketika, atau alasan lain karena yang lebih dulu melakukan amal memiliki peluang untuk diteladani sehingga pahalanya akan terus bertambah seiring banyaknya orang yang mengikuti.

Semoga Allah Ta’ala menganugerahkan kepada kita kekuatan untuk bersegera dalam menjalankan amal shaleh. Semoga Allah Ta’ala menguatkan kita untuk selalu mengingat-Nya dalam setiap kondisi. Aamiin.

Source : kisahikmahcom

Lakukan Hari ini karena Esok Tak akan Berarti...Baca sampai selesai!!!

Ikhwan June 28, 2018 Add Comment

Salah satu sifat buruk manusia adalah suka menunda. “Nanti saja saya kerjakan, esok saja saya lakukan.”
Padahal tidak seorang pun yang tau kapan waktunya habis. Tidak ada yang mengerti kapan ajalnya akan tiba. Tak menunggu datangnya penyakit atau umur yang tua. Sewaktu-waktu kematian bisa datang menjemputnya.
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَداً وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ
“Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.” (QS.Luqman:34)
Itulah kenapa sebenarnya kita tak punya waktu lagi untuk menunda amal baik. Belum tentu esok masih ada waktu, belum tentu nanti masih ada kesempatan.
Ingat, sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan hari ini akan diterima oleh Allah swt lalu akan kita dapatkan hasilnya.
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْراً يَرَهُ
“Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS.Al-Zalzalah:7)
Dan ingatlah ! Sebesar apapun yang akan kita berikan nanti (setelah kematian), tidak akan berarti sedikitpun.
فَالْيَوْمَ لَا يُؤْخَذُ مِنكُمْ فِدْيَةٌ وَلَا مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مَأْوَاكُمُ النَّارُ هِيَ مَوْلَاكُمْ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
“Maka pada hari ini tidak akan diterima tebusan dari kamu maupun dari orang-orang kafir. Tempat kamu di neraka. Itulah tempat berlindungmu, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS.Al-Hadid:15)
Mahkamah akhirat tidak seperti pengadilan di dunia yang bisa main sogok atau menebus dengan harta. Sebesar apapun tebusan yang akan diberikan untuk meringankan adzab tidak akan diterima. Allah Berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَمَاتُواْ وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَن يُقْبَلَ مِنْ أَحَدِهِم مِّلْءُ الأرْضِ ذَهَباً وَلَوِ افْتَدَى بِهِ أُوْلَـئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ وَمَا لَهُم مِّن نَّاصِرِينَ
“Sungguh, orang -orang yang kafir dan mati dalam kekafiran, tidak akan diterima (tebusan) dari seseorang di antara mereka sekalipun (berupa) emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya. Mereka itulah orang- orang yang mendapat azab yang pedih dan tidak memperoleh penolong.” (QS.Ali Imran:91)
Bahkan Al-Qur’an pernah menceritakan bahwa para pendosa ingin menebus kesalahannya di dunia dengan anak, istri dan orang-orang yang dicintainya namun semua itu tidak akan merubah apapun jua.
يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِي مِنْ عَذَابِ يَوْمِئِذٍ بِبَنِيهِ – وَصَاحِبَتِهِ وَأَخِيهِ – وَفَصِيلَتِهِ الَّتِي تُؤْويهِ – وَمَن فِي الْأَرْضِ جَمِيعاً ثُمَّ يُنجِيهِ –
كَلَّا إِنَّهَا لَظَى – نَزَّاعَةً لِّلشَّوَى
Pada hari itu, orang yang berdosa ingin sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab dengan anak-anaknya, dan istrinya dan saudaranya, dan keluarga yang melindunginya (di dunia), dan orang-orang di bumi seluruhnya, kemudian mengharapkan (tebusan) itu dapat menyelamatkannya.
Sama sekali tidak! Sungguh, neraka itu api yang bergejolak,yang mengelupaskan kulit kepala. (QS.Al-Ma’arij: 11-16)
Imam Ali bin Abi tholib pernah berkata,
“Hari ini waktunya beramal dan besok adalah hari perhitungan.”
Sayangnya, manusia sering lalai dan lupa. Seakan ia masih punya waktu yang panjang dan akan hidup selamanya.
Dan disaat ajalnya sudah dekat, ia baru sadar dan merintih kepada tuhannya,
حَتَّى إِذَا جَاء أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ – للَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحاً فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِن وَرَائِهِم بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhan-ku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak! Sungguh itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan(QS.Al-Mukminun:99-100)
Tapi apa yang dapat dilakukan?
Waktu beramal telah habis, pintu taubat telah tertutup. Sekarang adalah waktunya untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatan ditemani dengan tabungan amal yang selama ini ditabung.
Mari perbanyak tabungan kita hari ini. Jangan tunda lagi karena hari ini waktunya beramal dan esok adalah waktu perhitungan.
Sumber : www.khazanahalquran.com

Al Samaha, Desa Khusus Wanita di Mesir, Pria Dilarang Masuk,jika berani ini akibatnya!!!

Ikhwan June 28, 2018 Add Comment

 Terletak sekitar 120 kilometer dari kota di Mesir selatan, Al Samaha adalah satu-satunya desa yang didedikasikan untuk para wanita, khususnya para janda, ibu tunggal dan anak-anak.
Pria tidak diijinkan memasuki desa. Jika ada wanita di desa yang sudah menikah, mereka akan disarankan keluar dari Al Samaha, tulis Al Arabiya English Ahad, (28/01/2018).
Ditempati  sekitar 303 ibu tunggal, desa ini terletak di tengah gurun di Edfu, dua jam perjalanan dari Aswan.
Dengan ratusan rumah, sebagian besar penduduknya terpinggirkan oleh masyarakat setelah musibah kematian atau perceraian mereka.
Pada tahun 1998 Kementerian Pertanian Mesir mengembangkan sebuah proyek desa kepada para ibu tunggal dengan menyediakan lahan yang memungkinkan mereka memelihara unggas dan ternak sebagai sumber pendapatan. Termasuk beternak ayam, dan kambing.
Di tempat ini, semua tanaman dapat tumbuh dengan kecuali tebu, dan jika terjadi pelanggaran, wanita tersebut tidak lagi diberi pupuk.
Koordinator proyek tersebut, Hamdi Al-Kashef, mengatakan hanya perempuan dan anak-anak yang boleh tinggal di desa tersebut, dan setiap keluarga menyediakan rumah dan enam hektar lahan pertanian, serta bantuan masyarakat internasional.
Semua keluarga juga dilengkapi dengan perabotan dan keperluan pertanian, serta beberapa pinjaman jangka pendek
“Proyek desa dimulai pada tahun 1998 ketika Kementerian Pertanian memutuskan untuk mengalokasikan dua desa baru kepada perempuan dan janda yang bercerai, ” kata Hamdi Al-Kashef,  kepada Al Arabiya.
Semua keluarga juga dilengkapi dengan perabotan dan keperluan pertanian, serta beberapa pinjaman jangka pendek. Pembangunan rumah bertingkat didanai melalui subsidi pemerintah, dan warganya diperbolehkan melakukan pembayaran secara angsuran.
Hamdi mengatakan saat wanita itu sudah menikah, semua tanah dan rumah akan dikembalikan kepada pemerintah untuk diserahkan ke ibu tunggal lain yang membutuhkan.
Proyek ini bertujuan untuk melestarikan masa depan bagi mereka yang kehilangan anggota keluarga mereka, dan untuk membantu perempuan yang kini menjadi pencari nafkah tunggal untuk anak-anak mereka.
“Proyek ini bertujuan untuk menjaga masa depan orang-orang yang kehilangan keluarga mereka dan untuk mendukung perempuan yang sekarang menjadi satu-satunya harapan anak-anak mereka,” katanya.
Ketua Asosiasi Wanita Selatan di Aswan, Safinaz Ibrahim mengatakan bahwa desa tersebut mewakili kekuatan wanita Mesir yang mampu menanggung beban tugas berat.
“Mereka tinggal di padang pasir di lingkungan yang sangat sulit, tanpa kebutuhan dasar. Tapi mereka bisa melewati semua tantangan ini untuk membesarkan anak-anak mereka, “katanya.*
Sumber : hidayatullah.com

Ini Fakta Sejarah Bangsa Indonesia yang Tersembunyi

Ikhwan June 28, 2018 Add Comment

 Hari Jum’at 9 Ramadlann 1364 H bertepatan dengan 17 Agustus 1945 M, Al Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi mengumumkan kepada Jamaah yang hadir pada Sholat Jum’at di Masjid Kwitang bahwa negara ini telah diproklamirkan Kemerdekaannya.
Habib Ali memerintahkan agar seluruh umat Islam memasang bendera negara Indonesia yang berwarna merah dan putih di rumah dan kampungnya masing masing dan Habib Ali menegaskan agar apa yang di umumkannya pada hari ini diberitahukan kepada yang tidak mengetahuinya.
Kabar tentang pengumuman oleh Habib Ali Kwitang cepat menyebar dikalangan masyarakat Jakarta khususnya para Ulama dan Habaib. Guru Mansur dari Jembatan Lima yang mendengar akan Ma’lumat dari sang guru langsung membuat bendera Merah putih dan langsung dipasang diatas menara Masjidnya. Al Habib Ali bin Husein Al Athas pula tidak ketinggalan ikut memasang bendera merah dan putih di depan kediamannya.
Begitu pula Al Habib Salim bin Jindan memasang bendera di depan rumahnya, sampai-sampai banyak masyarakat yang bertanya kepada Habib Salim, ”Ya Habib Salim gerangan apa dan kenapa bendera warna merah putih kau kibarkan di depan rumahmu ?”
”Apa kalian tak dengar kabar bahwa ini negeri telah merdeka, ketahuilah ini negeri telah merdeka dan lambang dari kemerdekaannya adalah bendera Merah putih ini, sudah kalian jangan banyak tanya lagi, lekas kalian buat bendera merah dan putih lalu pasang dirumah kalian, kalau ada yang tanya, bilang kalau negeri ini sudah Merdeka,“  Habib Salim menjawab.
Karena banyaknya masyarakat Jakarta yang tiba-tiba memasang bendera Merah Putih di rumahnya, membut gusar penjajah Jepang yang masih belum rela menerima kemerdekaan Indonesia. Para tentara Jepang pun diturunkan untuk mengambil bendera Merah Putih dari masyarakat khususnya di kediaman para tokoh.
Tidak ketinggalan penggeledahan dilakukan dirumah Habib Ali Kwitang dan Habib Ali enggan untuk menurunkannya hingga Habib Ali pun ditahan. Begitu Juga kepada Guru Mansur yang diminta menurunkan bendera dari menara Masjid akan tetapi Guru Mansur mempertahankannya hingga diberondongkannya peluru ke menara Masjid, tapi Guru Mansur tetap pada pendiriannya yang pada akhirnya Guru Mansur pun ikut ditahan oleh Jepang.
Pihak Jepang pun kewalahan karena makin banyaknya orang yang ditahan, mengakibatkan tidak cukupnya ruang tahanan, lalu dengan sangat terpakasa pihak Jepang membebaskan masyarakat yang di dalamnya ada juga para Alim Ulama dan Habaibnya.
Pada akhirnya Jepang pun hanya bisa pasrah dengan masyarakat Jakarta yang mendukung Kemerdekaan Negara Indonesia.
Sumber Berita : dutaislam.com

Alhamdulillah, Fakir Miskin di Banyuwangi Bisa Makan Gratis di Restoran, Ini Tempatnya

Ikhwan June 28, 2018 Add Comment

Begitu banyak restoran yang menyajikan menu lezat dengan harga murah sampai mahal sekalipun. Namun sayangnya, masih sangat jarang menemukan sebuah tempat yang bisa memenuhi makanan bagi para fakir miskin dan yatim piatu secara gratis.
Di Banyuwangi, tepatnya di Kelurahan Secang, Kalipuro terdapat sebuah restoran yang memiliki konsep berbeda pada umumnya. Berdiri sejak November 2015, Restoran Fakir Miskin menyajikan makanan secara gratis bagi mereka yang kurang mumpuni dalam materi. Sekitar 120 fakir miskin di sekitar wilayahnya terdaftar dapat menikmati makanan lezat dan sehat secara gratis setiap Jumatnya.
"Dan 37 yatim atau yatim piatu setiap bulan pada Jumat," ujar Pemilik Restoran Fakir Miskin, Haji Isam (56) saat ditemui      di Restoran Fakir Miskin, Banyuwangi, Jumat (1/12).
Isam dan istri, Siti Maryam (29) mulanya melakukan survei secara mandiri untuk mengetahui siapa saja fakir, miskin dan yatim piatu di Secang, Kalipuro, Banyuwangi. Sejak pindah ke Banyuwangi dari Bali pada 2015, keduanya mengaku timbul keinginan untuk bisa berbagi kasih dan sedekah pada mereka yang membutuhkan. Setelah ditelusuri dan dipastikan siapa saja yang termasuk kategori itu, keduanya langsung membuatkan mereka kartu agar ratusan orang itu dapat menikmati makanan secara gratis termasuk uang sembako per bulannya.
Adapun untuk membedakan kategori fakir dan miskin, Isam mengaku memiliki penilaian tersendiri. Menurut dia, orang miskin berati siapa saja yang memiliki pekerjaan tapi kurang mencukupi. Sementara fakir lebih pada orang-orang yang tidak memiliki apapun. Sekalipun memiliki keluarga, mereka tak memberikan kelebihan dan tanggung jawab sepatutnya pada orang tersebut.
Untuk membantu orang-orang tersebut, pria kelahiran Irak ini pun tak hanya memberikan makan setiap Jumatnya. Mereka juga memperoleh sembako setiap bulan, baik itu awal atau pertengahan bulan. "Ada dua kelompok, pertama dikasih setiap Jumat awal bulan sedangkan grup kedua di pertengahan," kata pengusaha mutiara di Australia ini.
Di masa awal aktivitasnya, Isam menerangkan, uang sembako diberikan dalam bentuk barang seperti minyak sayur, mie, beras dan sebagainya. Namun karena setiap orang memiliki kebutuhan berbeda, dia lebih memilih memberikan dalam bentuk yang. Untuk satu orang fakir Rp 110 ribu per bulan, miskin Rp 55 ribu sedangkan yatim atau yatim piatu memeroleh Rp 50 ribu.
Dana yang diberikan Isam melalui makanan maupun uang sembakonya ini murni dari pribadi. Dia mengaku tak membuka dana donatur bagi khalayak umum. Sekalipun ada, dia harus memastikan apakah uang atau sumbangan itu bersih dari segala hal yang berbau haram atau tidak.
"Ini seperti satu panci yang ada nasi terus kita kasih satu sendok pasir lalu dicampur aduk. Kalau sudah seperti itu, kita bisa tidak makan nasi itu? Kita tentu tidak bisa makan kan? Nah, itu sama seperti uang haram yang tercampur dengan lainnya, jadi tidak masuk sedekah hukumnya," jelas dia.
Isam tak menampik terdapat beberapa orang terdekatnya yang begitu ingin ikut menyumbang di kegiatannya ini. Jika seperti demikian, Isam mau tak mau harus memastikan terlebih dahulu kehalalan sumbangan yang diberikan. Semua ini dilakukan agar niat sedekah yang akan dilakukannya dapat diterima dengan baik oleh Allah SWT.
Sekali menyajikan makanan, Isam mengungkapkan, dia setidaknya harus mengeluarkan uang Rp 1,3 juta sampai 2,3 juta. Pengeluaran ini terdiri dari beras, buah-buahan, daging atau ayam, pekerja, ojek dan biaya keperluan pasar lainnya. Uang ojek ini dimasukkan sebagai cara Isam berupaya mengantar makanan pada fakir dan miskin yang tak bisa datang ke restorannya karena suatu hal.
Meski sudah memiliki daftar nama fakir, miskin, yatim dan yatim piatu, Isam menegaskan, siapapun dapat makan di restorannya. Dalam hal ini, mereka dapat menikmati makan secara gratis setiap Jumat dari pukul 12.00 sampai 15.00 WIB dan dilayani langsung oleh Isam, istri serta beberapa pegawainya. "Jadi siapapun yang datang ke sini dan mau makan walau tidak terdaftar, bisa (makan)," tambah dia.
Selain kegiatan Jumat dan pembagian uang sembako setiap bulannya, Isam menyatakan, dirinya juga acap mengadakan buka bersama pada Ramadhan sejak tahun lalu. Ramadhan tahun ini, dia setidaknya berhasil mengumpulkan 700 orang dari kalangan umum di sekitarnya untuk berbuka bersama sebanyak delapan kali. Sementara bagi fakir miskin, dia biasanya akan membungkus dan mengantar ke rumah terkait setiap harinya.
Mengenai restoran dan kegiatannya ini, Isam menegaskan, semua tak lepas dari perintah Allah SWT dalam Alquran. Semua apa yang diberikan dengan niat baik, diyakini akan dikembalikan Allah SWT melalui cara yang bagus pula. Hal terpenting, dia melanjutkan, uang yang disumbangkan halal dan tak perlu pamer akan hal tersebut.
Seperti diketahui, Restoran Fakir Miskin milik Isam sebenarnya sudah dua tahun berdiri di Banyuwangi. Namun baru-baru ini dikenal khalayak setelah sejumlah pemberitaan media. Isam sendiri justru tak mengetahui awal bagaimana restorannya dapat diketahui media lalu dikenal banyak orang.
Di kesempatan sama, Istri Isam, Siti Maryam mengungkapkan, satu cerita menarik dari salah satu pria baya yang acap makan di restorannya. Pria tersebut mengaku selalu berusaha untuk tidak sarapan pagi agar dapat menikmati makanan sepuasnya di restoran tersebut. Bahkan, pria tersebut rela berjalan dari rumahnya yang jauhnya sekitar lima kilometer.
Sri Indayani (14) merupakan satu anak yatim yang memiliki kesempatan menikmati makanan di restoran Fakir Miskin secara gratis. Warga Secang Timur ini mengaku sangat terbantu dengan adanya pemberian tersebut. Terlebih lagi, siswi kelas dua MTS Ibrahimy ini dapat memperoleh sejumlah uang untuk membantu keperluan kehidupan sehari-harinya. "Ya, lumayan buat jajan," kata gadis yang sudah mulai mengikuti kegiatan di restoran Fakir Miskin sejak 2017 ini.
Sumber Berita : republika.co.id

Allahu Akbar!!!!Pengadilan India Tetapkan Taj Mahal Sebagai Peninggalan Islam, bukan Kuil Hindu

Ikhwan June 28, 2018 Add Comment

Mempertimbangkan pendapat ahli arkeologi, Pengadilan di India menetapkan Taj Mahal sebagai bangunan peninggalan Islam. Ini sekaligus menghentikan klaim Taj Mahal sebagai kuil Hindu. Taj Mahal merupakan musoleum yang dibangun pada abad ke 17 oleh seorang raja Dinasti Mughal untuk menghormati istrinya.
Ahli dari lembaga Survei Arkeologi India (ASI) dimintai pandangan soal klaim enam pengacara yang menyebut situs warisan dunia Unesco itu merupakan kuil Siwa bernama Tejo Mahalaya. Petisi ini meminta agar umat Hindu bisa beribadah di dalamnya. Sejauh ini, hanya Muslim yang boleh beribadah di bangunan yang terletak di Agra itu.
Peneliti utama ASI Bhuvan Vikrama menolak klaim dan meminta pengadilan juga membatalkan petisi itu meski Vikrama menyerahkan keputusan akhir kepada hakim, demikian dilansir The Guardian,beberapa waktu lalu.
Klaim bahwa Taj Mahal merupakan kuil Hindu bukan sekali ini saja terjadi. Kejadian ini bahkan berulang secara periodik setelah pada 1989 sebuah buku berjudul Taj Mahal: the True Story karya PN Oak terbit. Buku itu menyatakan Taj Mahal adalah kuil Hindu yang kemudian direbut Dinasti Mughal dan menjadikannya Masjid.
Oak yang wafat pada 2007 membawa klaim ini hingga Mahkamah Agung. Mahkamah Agung kemudian menolak klaim itu.
Salah satu pengacara yang mengajukan petisi ke Pengadilan Agra tersebut, Hari Shankar Jain, menyatakan, masih akan berusaha memenangkan klaimnya agar umat Hindu bisa beribadah dalam Taj Mahal. Soal apakah ia akan memindahkan jenazah istri raja Mughal, Mumtaz Mahal, bila klaimnya berhasil, Jain mengatakan, tidak akan melakukan itu karena tak ada jenazah dalam Taj Mahal.
"Bangunan itu kuil Hindu, jelas tak ada jenazah dimakamkan di sana," kata Jain.
Seorang penulis dan kolumnis, Parsa Venkateshwar Rao menjelaskan, sejarah menunjukkan penaklukan di seluruh dunia mengubah bangunan yang ada menjadi milik mereka sesuai pandangan mereka. Namun, Rao menilai, klaim atas Taj Mahal merupakan hal absurd.
"Kubah dan minaret tidak ditemukan di periode sebelum era itu. Konyol bahkan bila petisi itu dikabulkan," kata Rao.
sumber : republika.co.id

Innalillahi !! Pesantren Tahfidz di Kuala Lumpur Terbakar, 24 Santri dan Ustadz Meninggal Dunia

Ikhwan June 28, 2018 Add Comment

Kebakaran hebat terjadi di sebuah pesantren di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Kamis (14/9/17). Insiden ini menewaskan sedikitnya 24 santri dan ustadz.
Departemen Pemadam Kebakaran Malaysia dalam pernyataannya yang dikutip Reuters melaporkan, kebakaran terjadi di pesantren tahfidz Darul Quran Ittifaqiyah di Jalan Datuk Keramat sekitar pukul 5 pagi tadi.
Pemadam mengatakan, api bermula dari kamar asrama santri di lantai atas dari bangunan tiga lantai itu. Dua guru dan 22 santri tewas dalam kebakaran tersebut. Tujuh orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit, 11 lainnya selamat tanpa luka.
Santri di pesantren itu berusia antara 7 hingga 18 tahun.
"Berdasarkan informasi saat ini, 25 santri dan guru meninggal dunia dalam kebakaran tersebut," ujar laporan pemadam kebakaran Malaysia.
Awalnya korban disebut 25 orang, namun diralat menjadi 24 orang.
para korban tewas telah dievakuasi ke rumah sakit itu. Dalam foto-foto di situs The Star Malaysia, terlihat kebakaran menghanguskan ranjang-ranjang di asrama para santri. Hanya tersisa kerangka besi ranjang bertingkat dan abu kebakaran.
Polisi menduga kebakaran ini disebabkan oleh korsleting listrik. Kebanyakan korban diduga tewas akibat sesak nafas karena asap, mereka tidak bisa keluar dari kamar asrama karena jendela diteralis besi.
Kasus ini menambah panjang daftar kebakaran yang terjadi di pesantren-pesantren di Malaysia. Menurut catatan Pemadam Kebakaran Malaysia, ada 211 kebakaran yang terjadi di berbagai pesantren di negara itu sejak tahun 2015.
sumber : kumparan.com

Bahasa Jawa Mendunia, Bandara Dubai gunakan bahasa Jawa halus untuk informasi penerbangan...bahasa daerah kita kapan yaa???

Ikhwan June 28, 2018 Add Comment

Di Bandara Internasional Dubai, sejumlah penumpang terpingkal ketika mendengar informasi penerbangan yang menggunakan bahasa Jawa halus.
''Nuwun sewu, bapak-bapak soho ibu-ibu, penerbangan Emirates EK tigo-gangsal-wolu dateng Jakarta sak meniko bade ...,'' begitu bunyi pengumuman penerbangan EK 358 rute Dubai-Jakarta di Bandara Dubai - bandara internasional tersibuk di dunia.
Paham maksudnya? Ini adalah Bahasa Jawa halus, yang dalam bahasa Indonesia berarti 'permisi bapak-bapak dan ibu-ibu, penerbangan EK 358 ke Jakarta saat ini akan....'
Alasan bahasa tersebut dipakai, menurut Divisional Vice President dari Emirates, Walter Riggans, untuk memudahkan bagi penumpang yang tidak memahami bahasa Inggris atau Arab saat proses naik ke pesawat.
''Ini supaya penumpang di Bandara Dubai yang tidak bisa berbahasa Inggris atau Arab bisa merasa nyaman. Bersama pihak bandara, kami memasukkan 26 bahasa dalam sistem untuk dipakai di setiap pintu keberangkatan, sehingga supervisor yang bertugas bisa memilih bahasa sesuai penumpang yang akan terbang.''
"Ini sangat membantu mempercepat proses naik pesawat,'' kata Riggans kepada BBC Indonesia lewat surel.
Emirates juga menekankan, yang mereka gunakan bukan sekadar bahasa Jawa, tetapi bahasa Jawa halus.
Sejumlah penumpang -yang memahami bahasa Jawa- di ruang tunggu yang mendengar pengumuman dalam Bahasa Jawa, malah puas tertawa.
''Kaget benar, boarding announcement-nya pakai Bahasa Jawa. Saya ketawa-ketawa bareng orang Indonesia yang lain,'' kata Wahyu Pratomo, seorang warga Bandung yang sedang dalam penerbangan Amsterdam-Jakarta dan transit tiga jam di Dubai.
Padahal di ruang tunggu, kata Wahyu, orang Jawa bukan mayoritas.
''Orang Indonesia beberapa, tapi sepertinya tidak mayoritas orang Jawa. Banyak orang bule dan Arab juga,'' ungkapnya. ''Turis Jerman yang duduk di sebelah sempat tanya: Bahasa apa sih ini? Bagus juga di telinga.'' Saat itu juga, video tersebut diunggah ke Instagram Story @wahyupratomo dan akun YouTube.
Di dunia, saat ini ada dua bandara yang menggunakan pengumuman informasi Bahasa Jawa. Selain Bandara Internasional Dubai, Bandara Adisutjipto di Yogyakarta juga memberlakukannya mulai 17 Juli lalu.
Alasannya, untuk menghadirkan 'keramahan' Yogyakarta dan mendukung pelestarian budaya lokal.
Budaya yang sulit dideskripsikan
Meski tergolong bahasa yang memiliki penutur terbanyak di Indonesia, mencapai 90 jutaan orang, menurut Ketua Umum Wikimedia Indonesia Biyanto Rebin, Bahasa Jawa dan budayanya cenderung tidak terawat. Eksistensinya mulai luntur, katanya.
''Kondisi Bahasa Jawa agak memprihatinkan. Di kota-kota besar orang sudah alih bahasa, penutur Jawa malah mengajarkan anaknya berbahasa Indonesia. Rujukan mereka lebih ke Bahasa Indonesia, budaya nasional, kemudian budaya asing.''
Padahal menurut Biyanto yang asli Salatiga, Bahasa Jawa 'mengandung unsur budaya yang tidak bisa dideskripsikan dengan bahasa lain'.
Orang Jawa, Biyanto mencontohkan, punya guyonan 'keunduran'. Dia menjelaskan, keunduran adalah kondisi saat mobil mundur dan menabrak sesuatu. ''Kan susah dideskripsikan. Nah, beberapa pernak-pernik budaya ini bisanya dideskripsikan secara apik dalam bahasa-bahasa aslinya, budaya pendukungnya.''
Saking takutnya Bahasa Jawa luntur, kata Biyanto, ensiklopedia daring Wikipedia melakukan preservasi bahan pustaka lewat Wikipedia Bahasa Jawa.
''Kita mengakomodasi bahasa yang digunakan oleh orang Jawa, baik yang Malaysia keturunan Jawa, Suriname, atau yang lain. Semua bisa menyumbang.
"Sampai Mei, sudah tembus 50 ribu artikel untuk Wikipedia Bahasa Jawa,'' ungkapnya.
sumber Berita : muslimoderat.net